Pekanbaru||www.pta-pekanbaru.go.id
Senin 9 Desember 2024, pelaksanaan Pembinaan Mental yang menjadi agenda rutin PTA Pekanbaru setiap senin pagi disampaikan oleh Drs. Hudri, S.H., M.H Hakim Tinggi PTA Pekanbaru. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula PTA Pekanbaru dan diikuti oleh seluruh personil PTA Pekanbaru.
Tema pembinaan mental yang disampaikan pemateri yakni mengenai Nasehat Kehidupan. Beliau mengawali materi dengan mengingatkan kepada seluruh yang hadir dalam kegiatan ini yakni apapun kegiatan yang kita laksanakan hendaklah merupakan hal yang bermanfaat.
Dalam Al Qur’an surat Al Baqarah ayat 260 mengatakan yang artinya :
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati". Allah berfirman: "Belum yakinkah kamu?" Ibrahim menjawab: "Aku telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku) Allah berfirman: "(Kalau demikian) ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah semuanya olehmu. (Allah berfirman): "Lalu letakkan diatas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera". Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Ayat tersebut diatas berisikan tentang dialog antara Nabi Ibrahin AS dengan Allah SWT, yakni kisah Nabi Ibrahim yang bertanya kepada Allah SWT soal penghidupan makhluk. Surat ini mengisahkan cara Allah SWT menghidupkan makhluk-Nya yang telah mati. Nabi Ibrahim AS menanyakan hal ini kepada Allah SWT untuk menambah keimanan dalam hatinya.
Diakhir ayat ini menyampaikan kepada Nabi Ibrahim AS dan semua umat manusia agar meyakini bahwa Allah SWT Mahakuasa dan Mahabijaksana.
Dalam pembinaan mental ini, pemateri juga menyampaikan mengenai Surat An Nur ayat 31, yang artinya :
“Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung”.
Mari kita hindari agar jangan bangga akan kesalahan yang kita lakukan. Mudah-mudahanan apa yang disampaikan dalam pembinaan mental ini dapat kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari.